Pemilihan Materi Yang Pas Untuk Penyuluhan

Pemilihan Materi  Yang Pas Untuk Penyuluhan

Apapun materi penyuluhan yang disampaikan oleh seorang penyuluh, pertama-tama harus diingat bahwa materi tersebut harus selalu mengacu kepada kebutuhan yang telah dirasakan oleh masyarakat penerima manfaatnya. Tetapi, di dalam praktek, sering-kali penyuluh menghadapi kesulitan untuk memilih dan menyajikan materi yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat penerima manfaatnya. Hal ini, bisa disebabkan karena keragaman penerima manfaat yang dihadapi (sehingga menuntut keragaman kebutuhan yang berbeda), atau keragaman materi yang harus disampaikan pada saat yang sama. Kesulitan lain juga dapat muncul manakala pemahaman tentang sasaraan dan waktu menjadi pembatas.

Sehubungan dengan itu, Arboleda (1981) memberikan acuan agar setiap penyuluh mampu membeda-bedakan ragam materi penyuluh-an yang ingin disampaikan pada setiap kegiatannya.


Menurut Kebutuhan Penerima manfaat

1) Materi pokok, yaitu materi yang benar-benar dibutuhkan dan harus diketahui oleh penerima manfaat utamanya.

2) Materi pokok, sedikitnya mencakup 50% dari seluruh materi yang ingin disampaikan pada saat yang sama.

3) Materi yang penting, yaitu materi yang berisi dasar pemahaman tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan yang dirasakan oleh penerima manfaatnya.

4) Materi ini, diberikan sekitas 30% dari seluruh materi yang ingin disampaikannya.

5) Materi penunjang, yaitu materi yang masih berkaitan dengan kebutuhan yang dirasakan, yang sebaiknya diketahui oleh penerima manfaat untuk memperluas cakrawala pemahamannya tentang kebutuhan yang dirasakannya itu.

6) Materi ini maksimal sebanyak 20% dari seluruh materi yang diberikan.

7) Materi yang mubazir, yaitu materi yang sebenarnya tidak perlu dan tidak ada gayutannya dengan kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat penerima manfaatnya.

Karena itu, dalam setiap kegiatan penyuluhan, sebaiknya justru dihindari penyampaian materi-materi seperti ini.

1 komentar: