Sifat-sifat Materi Penyuluhan

Sifat-sifat Materi Penyuluhan

Ditinjau dari sifatnya, Mardikanto (1985) membedakan adanya tiga macam materi penyuluhan, yaitu:

a) Yang berisi pemecahan masalah yang sedang dan akan dihadapi

Seperti tersebut dalam filosofi penyuluhan yang berusaha untuk: membantu orang lain agar mereka dapat memban-tu dirinya sendiri, materi yang berisikan pemecahan masalah merupakan kebutuhan utama yang diperlukan oleh masyarakat penerima manfaat. Karena itu, di dalam setiap kegiatan penyuluhan, materi ini harus lebih diutamakan terlebih dahulu, sebelum menyampai-kan materi-materi yang lainnya. Sebaiknya, adanya kebiasaan penyuluh menyampaikan materi-materi yang hanya bernilai sebagai "informasi" biasa, seringkali membuat masyarakat pene-rima manfaat kurang menaruh simpati, yang pada gilirannya dapat berakibat fatal karena tidak pernah mengabaikan setiap materi penyuluhan yang disampaikannya.

b) Yang berisi petunjuk dan rekomendasi, yang harus dilaksanakan

Materi penyuluhan yang berupa petunjuk/rekomendasi yang harus dilaksanakan, sering kali sangat diharapkan oleh masyarakat penerima manfaat, meskipun kurang memperoleh prioritas dibanding dengan materi yang berisi pemecah-an masalah. Karena itu, materi seperti ini hanya dibatasi pada petunjuk/rekomendasi yang harus segera dilaksanakan. Penyuluh yang cerdik, pasti tidak akan memberikan petunjuk/rekomen-dasi yang baru akan dilaksanakan pada masa-masa mendatang (yang masih memerlukan waktu beberapa lama lagi), sebab, pada saatnya harus dilaksanakan/diterapkan masyarakat penerima manfaatnya sudah lupa dan harus diulang kembali. Bahkan, mungkin petunjuk/rekomendasi tersebut sudah seharusnya diperbaiki/disempurnakan lagi sesuai dengan peru-bahan perkembangan keadaan yang dihadapi.

c) Materi yang bersifat instrumental

Berbeda dengan kedua materi yang dikemukakan di atas, materi penyuluhan seperti ini tidak harus "dikonsumsi" dalam waktu cepat, tetapi merupakan materi yang perlu diperhatikan dan mempunyai manfaat jangka panjang, seperti: kewirausahaan, pembentukan koperasi, pembinaan kelompok, dll.

Sesuai dengan sifatnya, materi-materi yang disampaikan bia-sanya berkaitan dengan upaya peningkatan dinamika kelompok, dorongan bagi tumbuhnya swakarsa, swakarya, dan swa-daya, atau hal-hal yang berkaitan dengan kemandirian yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar